1. Istana
Maimun
Istana
Maimun adalah
salah satu dari ikon kota Medan, Sumatera Utara, terletak di kelurahan Sukaraja,
kecamatan Medan Maimun. Didesain
oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas
sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun menjadi tujuan wisata
bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur
warisan kebudayaan Melayu, dengan
gaya Islam, Spanyol, India dan Italia, namun sayang keadaanya kurang
terurus sekarang. Jika kita melewati tempat ini pada sore hari, kita bahkan
bisa melihat anak-anak bermain sepak bola di halaman istana ini.
2. Masjid
Raya Medan
Masjid Raya
Medan atau Masjid
Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini
menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan
dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.
3. Rumah
Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan)
Rumah Tjong
A Fie didirikan
pada tahun 1900, yang saat ini menjadi Tjong A Fie Memorial Institute dan juga
dikenal dengan nama Tjong A Fie Mansion. Rumah ini dibuka untuk umum pada
tanggal 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150.
Rumah ini merupakan sebuah bangunan yang memiliki desain dengan gaya arstitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco.
Rumah ini merupakan sebuah bangunan yang memiliki desain dengan gaya arstitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco.
4. Gedung
Balai Kota lama
Gedung Balai
Kota Lama ini berdiri
sejak tahun 1900 dan telah menjadi saksi perkembangan Kota Medan dari waktu ke
waktu. Setidaknya, ada 12 walikota yang pernah memiliki kantor di sana.
Bangunan cantik ini sempat mengalami masa-masa kelam. Pada tahun 1990, Gedung Balai Kota Baru dibangun dan mulai saat itulah, Gedung Balai Kota Lama terbengkalai dan tak terurus. Namun setelah ada pembangunan hotel di belakangnya, gedung ini mulai kembali terawat. Letak Gedung Balai Kota Lama ada di Jl Balai Kota Medan dan bisa dikunjungi kapan saja. Baik malam atau siang, gedung ini tetap memancarkan pesonanya.
Bangunan cantik ini sempat mengalami masa-masa kelam. Pada tahun 1990, Gedung Balai Kota Baru dibangun dan mulai saat itulah, Gedung Balai Kota Lama terbengkalai dan tak terurus. Namun setelah ada pembangunan hotel di belakangnya, gedung ini mulai kembali terawat. Letak Gedung Balai Kota Lama ada di Jl Balai Kota Medan dan bisa dikunjungi kapan saja. Baik malam atau siang, gedung ini tetap memancarkan pesonanya.
5. Menara
Air (merupakan ikon kota Medan)
Menara Air
Tirtanadi merupakan
salah satu ikon kota Medan. Keberadaan menara ini dapat
dikatakan sangat vital bagi masyarakat kota Medan. Bangunan ini didirikan pada
tahun 1908, oleh pemerintah Belanda, sebagai tempat penampungan air bagi
masyarakat Medan. Namun tidak semua masyarakat medan dapat memanfaatkan menara
air tersebut, hanya golongan menengah keatas saja yang diperkenankan
memanfaatkan menara air tersebut sebagai sumber penghasil air untuk kebutuhan
sehari-hari. Masyarakat golongan menengah kebawah masih menggunakan sumur-sumur
untuk memenuhi kebutuhan air mereka sehari-hari.
Letaknya
yang strategis, memudahkan akses transportasi ke menara air tersebut. Menara
Air Tirtanadi sekarang telah resmi menjadi milik PDAM Tirtanadi, letaknya di
persimpangan Jl. Sisingamangaraja 1, tidak jauh dari Soeichi International
Hotel. Bahkan dari kejauhan menara yang memiliki tinggi 42 meter dan berat
mencapai 330 ton ini dapat kelihatan. PDAM Tirtanadi juga menyediakan air minum
yang dapat langsung diminum oleh masyarakat yang sedang melintas di sekitar
kawasan tersebut.
6. Titi
Gantung (sebuah jembatan di atas rel kereta api)
Bangunan
bersejarah yang bernama Titi Gantung di Kota Medan yang sekarang sudah menjadi
sebuah obyek wisata yang kerap dikunjungi oleh para wisatawan. Obyek wisata
Titi Gantung ini sendiri adalah sebuah jembatan di atas sebuah rel kereta api
yang dulunya dibangun untuk memfasilitasi para pejalan kaki yang ingin menyebrang
untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti menaiki kereta api dan menonton
berbagai macam acara yang kerap diadakan di Lapangan Merdeka. sebut saja jalan
alternatif warga menuju Stasiun Kereta Api dan Lapangan Merdeka Medan.
7. Gedung
London Sumatera
Gedung
London Sumatera atau biasa
disebut gedung Lonsum selesai dibangun tahun 1906 bersamaan dengan
lahirnya Ratu Juliana, Royal Dutch family. Gedung ini dibangun oleh David
Harrison, pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield company (H&C)
yang berpusat kota London. Meskipun dibangun pada masa 90 an, fasilitas di
gedung ini cukup mengagumkan. Gedung Lonsum tercatat sebagi gedung pertama di
medan yang menggunakan teknologi lift yang menjangkau lima lantai.
8. Kantor
Pos Kota Medan
Kantor Pos
Medan adalah
salah satu bangunan bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Medan. Letaknya yang berhadapan dengan
Lapangan Merdeka, tidak jauh juga dari Merdeka Walk membuat bangunan ini
menjadi objek wisata bersejarah yang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Gaya arsitektur
Belanda yang masih kental, mirip dengan
gaya arsitektur Titi Gantung di dekat stasiun, dan memang dipertahankan hingga
sekarang. Sampai saat ini, bangunan ini menjadi bangunan vital bagi masyarakat
Medan. Fungsi bangunannya dari dulu hingga sekarang tetap sama, yaitu untuk
mengirim surat dan fungsi lainnya. Kantor Pos Medan berdiri tahun 1911, yang
diarsiteki oleh salah seorang arsitek Belanda Snuyf. Bangunan ini memiliki luas
1200 meter persegi, dengan tinggi mencapai 20 meter. Kantor pos ini setiap
harinya ramai dengan lalu lalang petugas kantor pos dan hilir mudik masyarakat
Medan yang berkepentingan mengirim surat atau giro.