Propinsi Sumatera Utara yang beribukota
di Medan didominasi oleh suku Batak, Nias serta etnis melayu sebagai
penduduk asli wilayah Sumatera Utara. Berbagai etnis yang mendiami pulau
sumatera ini memiliki kebudayaan yang unik seperti adat istiadat,
tarian daerah, makanan khas, dan tidak terkecuali pakaian adat
tradisional yang lebih dikenal dengan nama Ulos. Ulos merupakan kain
tenun khas Batak berbentuk selendang yang berasal dari propinsi Sumatera
Utara. Bagi masyarakat suku karo pakaian adat ulos dianggap sebagai
jimat yang mempunyai daya magis tertentu. Secara harfiah ulos dapat
diartikan sebagai selimut yang menghangatkan dan melindungi tubuh dari
terpaan udara dingin.
Pakaian Adat Sumatera Utara
Sumber : http://batak-people.blogspot.com/
Sumber : http://budaya-indonesia.org/
Mulanya nenek moyang suku Batak yang
memiliki kebiasaan tinggal dan berladang di kawasan pegunungan
mengandalkan sinar matahari dan api sebagai tameng untuk menghalau rasa
dingin. Namun lambat laun mereka menyadari bahwa matahari tidak dapat
diperintah untuk menuruti kehendak manusia. Ditambah lagi cuaca yang
tidak bersahabat serta udara malam yang begitu dingin nenek moyang
mereka berpikir keras mencari cara lain yang lebih praktis sebagai
alternatif untuk menggantikan api yang dirasa terlalu beresiko saat
malam hari. Maka lahirlah kain ulos sebagai budaya asli suku Batak yang
dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari.
Pakaian Adat Sumatera Utara
Sumber : http://id.wikipedia.org/
Sumber : http://fadhilplano07.blogspot.com/
Sesuai dengan pepatah Batak yang
berbunyi “Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong” yang artinya
jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya maka ulos adalah
pengikat kasih sayang antara sesama. Dengan demikian kain ulos dijadikan
simbol restu, kasih sayang dan persatuan. Ulos dapat dikenakan dalam
berbagai bentuk mulai dari selendang, sebagai kain penutup kepala,
bagian bawah, bagian atas, penutup punggung.
Pakaian Adat Sumatera Utara
Sumber : http://indonesia-liek.blogspot.com
Dalam masyarakat Batak Simalungun, Ulos
yang dikenal dengan nama hiou digunakan untuk penutup badan bagian bawah
bagi wanita disebut ragipanei, sementara ulos yang digunakan sebagai
pakaian sehari-hari disebut jabit. Penutup kepala wanita disebut
suri-suri, sedangkan penutup kepala lelaki disebut Gotong. Pada pakaian
pengantin Simalungun ulos digunakan untuk melambangkan kekerabatan yang
biasa disebut dengan dalihan natolu atau tolu sahundulan. Pakaian ini
terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), tutup dada (pakaian) dan tutup
bagian bawah (sarung).
Pakaian Adat Sumatera Utara
Sumber : http://www.azamku.com/
Ulos penutup kepala pada masyarakat
Batak Toba dikenal dengan sebutan Sorotali. Sortali merupakan ikat
kepala yang fungsinya seperti mahkota dan umumnya terbuat dari bahan
tembaga yang disepuh dengan emas, lalu dibungkus dengan kain merah.
Sortali ini biasanya digunakan pada pesta-pesta besar oleh kaum
laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi seperti halnya ulos penggunaan
sortali memiliki aturan sendiri dan tidak boleh dikenakan secara
sembarangan.
Pakaian Adat Sumatera Utara
Sumber : http://www.ngunduhmantu.com/
Menurut orang Batak Karo, Ulos atau Uis
lebih dari sekedar kain sandang, melainkan benda bertuah yang mampu
memberikan perlindungan bagi pemakainya. Seiring perkembangan zaman,
saat ini kain ulos sudah berakulturasi dengan berbagai jenis sandang
modern, seperti kemeja dan jas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar